Menteri Perdagangan Agus menyerukan agar PSBB Volume II menghilangkan daya beli masyarakat

JAKARTA TRIBUNNEWS.COM-Menteri Perdagangan (Manda) Agus Suparmanto (Agus Suparmanto) menyatakan, pembatasan sosial besar-besaran (PSBB) yang diberlakukan sejak Senin (14/9/2020) berpotensi menggerus pembeli listrik. Selama pandemi Covid-19, seiring dengan masa transisi PSBB, beberapa indikator menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah, dan ketidakpastian kembali muncul.

Khususnya pilih investasi untuk menambah tabungan, “kata Argus. IFRA 2020 dibuka Jumat (18/9/2020) .

Baca: Perkiraan pertumbuhan ekonomi BI 2021 sekitar 4,8% Hingga 5,8% — Baca: Menteri Keuangan Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Lebih Rendah dari Indeks PSBB Jakarta-Jakarta Menyebabkan Indikator Dampak Deflasi 2,1% Telah Menunjukkan Deflasi Selama Beberapa Bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa tingkat inflasi pada bulan Agustus hanya 1,32% per tahun, Argus mengatakan: “Ini adalah tingkat inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir (secara tahunan). Tren penurunan angka inflasi sejak Maret 2020 membuktikan bahwa daya beli masyarakat mulai pulih. -Kementerian Perdagangan, kata Argus, akan memastikan jalur distribusi dan logistik tetap terjaga meski PSBB sedang berjalan. Hal ini bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian kota dan daerah.

Kegiatan usaha yang dimaksud mengacu pada pelayanan dan kepuasan Kegiatan usaha untuk kebutuhan pokok dan komoditas penting. Kebutuhan tersebut meliputi pangan dan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan.

Demikian pula, 11 departemen kegiatan yang mungkin terjadi selama PSBB.

“PSBB membatasi ruang gerak kita. Namun, beberapa aktivitas masih diperlukan. Sektor usaha yang terus beroperasi selama PSBB. Kami pastikan jalur distribusi dan logistik kegiatan niaga di 11 sektor tidak akan menghalangi kegiatan tersebut, “pungkasnya yang berjudul” Sekretaris Perdagangan: PSBB Vol. 2 Kitches Purchasing Power Public Sector “

Leave a Comment

download s128 apk_s128 apk_adu ayam saigon