Pengamat: Pertamina berinisiatif melaporkan kejahatan minyak dan gas ke lembaga penegak hukum
Bapak Kholid Syeirazi, Direktur Eksekutif TRIBUNNEWS.COM-Pusat Kebijakan Energi di Jakarta, percaya bahwa Pertamina telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi berbagai tindakan kriminal yang menyebabkan kebocoran minyak dan gas. Pengambilan sampel, pengeboran ilegal dan penyelundupan. Ada bukti bahwa perusahaan milik negara telah secara aktif melaporkan dan bekerja sama dengan pejabat penegak hukum termasuk militer dan polisi.
“Jadi Pertamina itu baik. Dorong dia untuk menjadi lebih aktif,” katanya, Minggu (3 Maret 2020).

Membaca: Pendaki Batur jatuh ke dalam jurang dan diduga kelelahan – Membaca: doa cepat Senin dan doa cepat Kamis, dan bagaimana membaca dan arti prioritasnya-ia menambahkan, untuk Mengatasi berbagai kejahatan minyak dan gas, Pertamina terus bekerja sama dengan otoritas penegak hukum. Misalnya, saat terakhir, polisi Bahakam (Korpolairud) Korps Polisi Air dan Udara menangkap 55 ton truk pengangkut minyak yang diduga dicuri dari Pertamina.
Ditangkap di pelabuhan PT. BBJ Cilegon Banten, Kamis (3 Mei 2020). Hasil inspeksi memberikan informasi bahwa minyak ilegal berasal dari Palembang dan di-host di Lampang.
Dari sana, menurut pengamatan Kholid, upaya Pertamina memang sangat penting. Selain itu, tidak mudah untuk memberantas berbagai kejahatan. Misalnya, menurut Kholid, penebangan di berbagai daerah ilegal, tetapi masih sulit diberantas. Karena, rata-rata, aktor muda juga memberikan perlindungan bagi konsekuensi kejahatan.
Kemungkinan hilangnya penyadapan ilegal memang sangat penting. Karena menurut Kholid, tidak hanya Pertamina yang hilang, tetapi juga semua operator yang memiliki pipa. Dia berkata: “Pipa Pertamina memang pipa terbesar, tetapi pipa lain juga akan menderita kerugian karena perilaku ini.”
– Sekali lagi, ini adalah pengeboran ilegal. Menurut Kholid, Pertamina juga terlihat memperkuat kerja sama dengan lembaga penegak hukum. Selain itu, potensi kerugian yang disebabkan oleh pengeboran ilegal sangat besar. “Untuk alasan ini, polisi dan Kejaksaan Agung juga harus fokus pada hal itu. Dia mengatakan bahwa Partai Revolusi Rakyat juga harus berpartisipasi.
Kholid percaya bahwa Pertamina memang berdasarkan pada Otoritas membuka banyak lahan dan melaporkannya ke polisi yang menerapkan langkah-langkah tersebut. Kholid menjelaskan: “Termasuk partai-partai politik yang diduga berpotensi melakukan pembalakan liar seperti Palembang, Jambi dan Riau, potensi pembalakan liar sangat besar. “” Pertamina telah melakukan banyak hal untuk mengatasi tindakan ini. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa hanya persetujuan diperlukan untuk mendapatkannya ke kondisi terbaiknya. Selain itu, ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Pertamina juga harus menyampaikannya kepada publik tanpa ragu-ragu. Terutama dalam penegakan hukum. Pengajuan itu sebenarnya membuat publik mengerti bahwa Pertamina telah melakukan banyak hal untuk mengatasi berbagai tindakan yang dapat membahayakan keuangan negara.
“Karena saya pikir upaya Pertamina sebenarnya tidak diungkapkan kepada publik secara diam-diam,” jelasnya. . (*)