Pemerintah mengimbau peningkatan sektor real estate dan keuangan daripada menyuntikkan dana ke BUMN
Laporan reporter Tribunnews, Eko Sutriyanto
-TRIBUNNEWS.COM, Jakarta-Sebelas Anggota Panitia DPR RI Kamrussamad meminta pemerintah memperhatikan pemulihan industri real estate dan keuangan akibat pandemi Covid-19 guna mewujudkan pemulihan ekonomi nasional. — Dia mempertanyakan anggaran rencana biodiesel 30% dan alokasi anggaran 12 BUMN 152 triliun rupiah dalam anggaran pendapatan dan belanja negara serta alokasi anggaran Perubahan (APBN-P) 2020.
“Sebaik-baiknya pemerintah berkonsentrasi pada bidang riil, sama seperti pangan yang dibutuhkan masyarakat saat ini, dan bidang keuangan secara langsung dan tidak langsung akan mendukung bidang riil tersebut,” kata Kamrussamad Senn (1/6/2020). Usaha kecil dan menengah, sektor informal, dan industri padat karya atau produk yang dibutuhkan masyarakat tidak dapat ditunda.

Baca: Berita Terkini: Pemerintah Batalkan Pengunduran Diri Jemaah Haji Tahun Ini
Kamrussamad juga mempertanyakan fakta pemerintah akan menyuntikkan 152 triliun rupiah untuk membantu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bermasalah. Fakta ini dipertanyakan. Pandemi Covid-19.
Baca: Bencana Ulang Tahun, 40 Orang Mati Keracunan Nasi Kuning dan Telur Itik
Pemerintah mengatur dana ini melalui Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020, yang melibatkan Menerapkan “Rencana Stimulus Perekonomian Nasional” (PEN).
Dia merasa aneh BUMN mendapat pendanaan karena bahkan sebelum pandemi Covid-19, BUMN masih banyak kendala. Badan usaha milik negara harus melunasi utangnya sehingga jika mereka menyuntikkan modal, mereka hanya dapat digunakan untuk melunasi utangnya.
Suntik dana pemerintah, “ujarnya. Tak hanya menyuntikkan BUMN, politisi Partai Gerindra ini kaget, di era pandemi sekarang, rencana B30 Kemunculannya sangat terbatas. Konglomerat yang memainkan peran penting di bidang ini, ”ujarnya.