Bamsoet: Pentingnya kerjasama untuk mencegah penyebaran Covid-19 di masa kanak-kanak
TRIBUNNEWS.COM-Bambang Soesatyo, Pembicara Konferensi Permusyawaratan Rakyat Indonesia, mengatakan peran pemerintah dan orang tua sangat penting untuk mencegah penyebaran Covid-19 di kalangan anak-anak. -Bamsoet percaya bahwa kerjasama antara keduanya sangat penting. Sebab menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 30 Mei 2020, terdapat 1851 kasus positif Covid-19 pada usia anak-anak.
Jumlah ini tidak akan meningkat tajam, dan ini dapat mendukung panduan pengambilan keputusan departemen pendidikan presiden. — << Dukung instruksi Presiden bahwa rencana pembelajaran tatap muka dari departemen pendidikan dasar, menengah dan menengah harus menjalani pembelajaran, keputusan yang bijaksana dan bijaksana untuk mencegah tahap kedua serangan virus Covid-19 "Tolong targetkan potensi anak usia sekolah Ingat, keselamatan dan kesehatannya harus diutamakan, ”ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (6/9/2020) siang.
Bamsoet juga terus mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membantu pihak sekolah menyiapkan perjanjian sanitasi yang mendukung sarana dan prasarana.
“Dalam hal ini, pemerintah didorong untuk memanggil sekolah-sekolah di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Da Ya’an, jika memang harus mulai mengajar tatap muka, maka sekolah harus menyiapkan sarana dan prasarana sesuai dengan kesepakatan kesehatan untuk menangani Covid 19 Pasca penyebaran virus untuk melindungi anak-anak agar tidak tertular virus ini, karena usia anak-anak mudah terkena penularan Covid-19, “He-guna mencapai keadaan terbaik, peran orang tua adalah menekan angka Covid-19. Aspek sama pentingnya. Anak-anak di bawah 19 tahun lazim. Bamseot percaya bahwa peran orang tua sangat penting bagi anak untuk lebih memahami protokol kesehatan yang berlaku.

“Agar orang tua juga dapat membimbing putra putri mereka untuk mengikuti pendidikan jarak jauh (home school). Ia menyimpulkan:“ Tunjukkan kepada mereka bagaimana memahami perjanjian kesehatan. Selama transisi ke normal baru, mereka masih bisa merasakan kebutuhan anak-anak mereka, seperti cinta, keterikatan, keamanan dan kesejahteraan. “