Bamsoet meminta para pedagang untuk tidak menyerah dalam pandemi
Bogor, TRIBUNNEWS.COM-Bambang Soesatyo, ketua Musyawarah Rakyat Indonesia, menghabiskan akhir pekan di bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memahami perkembangan ekonomi masyarakat. Usai bertemu dengan pengusaha kuliner Pedagang Sate Kiloan (PSK), Bamsoet juga menyempatkan diri bertemu dengan para pedagang kaki lima di kawasan stadion Pakansari, Bogor.
Dalam konten UNDERCOVER yang disiarkan di akun YouTube channel Bamsoet, diketahui bahwa Bamsoet sedang mengobrol santai sembari memilih pakaian untuk cucunya di rumah. Ia juga membelikan pakaian untuk anak-anak warga sekitar di lokasi penjualan.
“Kualitas baju yang dijual sangat cocok untuk dipakai. Harganya terjangkau, kisaran harga 35.000 s / d 50.000. Beli 3 baju seharga 100.000. Bila melihat baju anak-anak ini dalam berbagai bentuk, mohon diingat cucu Anda. Seperti kata pepatah, saat besar nanti, cucu selalu jadi oleh-oleh pertama, “canda Bamsoet dan memilih pakaian untuk dibeli sebagai oleh-oleh. Cucunya berada di Bogor pada Minggu (13/9/20).
Ketua 20 Gerakan Perlawanan Demokrat RI mengungkapkan bahwa pedagang pakaian yang ditemuinya di Stadion Pakansari adalah Kamal, seorang imigran asal Padang dan sudah 20 tahun berjualan di sana. Awalnya, Kamal adalah pegawai Pasar Grosir Tanah Abang. Namun, pada akhirnya ia berusaha menjual dirinya sendiri.
“Pak Kamal adalah teladan anak bangsa yang berani mengambil resiko menjadi wirausaha. Semangat dan kerja kerasnya harus ditiru anak muda. Setiap langkah kegiatan bisnis pasti akan membawa risiko. Tapi jangan khawatir. Karena semakin besar risikonya, semakin besar pula hasilnya. “Lainnya. Dia berjualan di mobil pribadinya setiap hari Sabtu dan Minggu dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Pada saat yang sama, dia bernegosiasi di depan area pabrik dari Senin sampai Jumat.

” Janji gaji muda adalah kebahagiaan Pak Kalmar Hari itu. Omzet setiap akhir pekan bisa mencapai 2 juta rupiah. Keuntungan adalah sekitar 20% hingga 25% dari omset. Tapi ini sebelumnya, sebelum pandemi. Omzet saat ini rata-rata kurang dari 1 juta rupiah. Namun, meski daya beli masyarakat menurun, Pak Kamal tidak menyerah. Yang terpenting, Pak Kamal berkata bahwa dia masih bisa makan bersama istri dan anak-anaknya. “—” dapat memprediksi kapan pandemi Covid-19 akan berakhir dan kapan pemulihan ekonomi akan kembali ke keadaan semula. Tolong cuci tangan Anda secara teratur, “Bamsoet menyimpulkan.