Syarief Hasan: Prioritaskan UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional

TRIBUNNEWS.COM-Wakil Presiden MPR Syariefuddin Hasan mendesak pemerintah untuk mempercepat penyelenggaraan pemulihan ekonomi bagi peserta UMKM sesuai dengan Perppu Nomor 1 Tahun 2020. Karena UMKM merupakan tulang punggung dan pilar perekonomian Indonesia. UMKM menyumbang 60% dari PDB dan menyerap hingga 97% angkatan kerja untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan yang saat ini meningkat. -Bahkan, pelonggaran kebijakan restrukturisasi kredit bagi nasabah UMKM belum berjalan mulus. Asosiasi Usaha Kecil, Menengah dan Mikro (Akumindo) Indonesia menyatakan permintaan restrukturisasi kredit oleh bank dan lembaga jasa keuangan non bank masih sangat sulit, “kata Syarief Hasan dalam keterangannya, Selasa (2 Juni 2020). Perbankan akan meningkat pada 2020. Belanja dan dana APBN untuk pengobatan Covid-19 pada tahun 2020 sebesar Rp 405,1 triliun, dimana Rp 70,1 triliun digunakan untuk insentif perpajakan dan rehabilitasi suku Kurdi, dan Rp 150 triliun digunakan untuk pembiayaan rencana pemulihan ekonomi nasional. Termasuk Syarief Hasan mengatakan bahwa reorganisasi kredit dan penjaminan untuk mencapai pemulihan ekonomi serta pembiayaan UMKM dan perusahaan lain untuk memudahkan restrukturisasi kredit nasabah UMKM masih simpang siur. Ia mengatakan: “Pemberian kredit dan jasa leasing Bank terus mengumpulkan uang selama periode sulit ini. Fraksi arty Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dari Partai Demokrat ini juga mendesak pemerintah untuk tetap teguh pada lembaga perkreditan yang belum melaksanakan kebijakan pemerintah, karena hal ini menyulitkan penulis. UMKM. – Semua itu, lanjut Syarief Hasan, menunjukkan dari segi mikro Bahkan Asosiasi UMKM (Akumindo) di Indonesia mengatakan kebijakan pemerintah untuk memperkuat UMKM masih kurang lengkap dan terkesan selektif, misalnya hanya usaha mikro yang bisa menikmati pembebasan tagihan listrik, sedangkan UMKM belum bisa. Tercapai.Bahkan UKM terkena pandemi Covid-19.

Syarief Hasan juga menyayangkan besarnya penyaluran 152,15 miliar rupee ke BUMN. Angka ini jauh lebih besar dari dana yang diberikan kepada UKM. Belum lagi Menurut data terakhir, defisit APBN 2020 akan meningkat dari perkiraan 5,07% menjadi 6,27%, yaitu sekitar Rs 1.280 crore. Ia mengatakan: “Pemerintah harus mengambil langkah-langkah pembiayaan prioritas untuk menghindari defisit anggaran nasional yang berlebihan dan akhirnya defisit. Akan harus meningkat. “Digunakan untuk keperluan lain, seperti bail out untuk melunasi hutang yang jatuh tempo tahun 2020.

Leave a Comment

download s128 apk_s128 apk_adu ayam saigon