Pemerintah harus memperhatikan peta jalan pendidikan inklusif dan kualitas guru
Lestari Moerdijat, wakil presiden TRIBUNNEWS.COM-MPR, mengingatkan pemerintah tentang komitmennya untuk memimpin peta jalan bagi pendidikan inklusif. Menurut Rerie, peta jalan itu sangat penting untuk tujuan pendidikan jangka pendek, menengah dan panjang. Selain itu, untuk mempercepat sistem pendidikan yang ada.
“Ada peta jalan, tetapi tidak ada aturan umum bahwa penyampaian prosedur adalah kewajiban. Ada otorisasi, tetapi jika tidak diterapkan, harus ada langkah-langkah untuk membuat pemerintah daerah dan pemerintah diwajibkan.” Karena kita melihat rencana dan Realisasi penyimpangan sangat tinggi, “kata Rerie dalam pernyataan tertulis, Minggu (5/7). Saat ini, di 514 wilayah / kota di Indonesia, legislator partai itu NasDem (NasDem) ) Ditambahkan bahwa hanya 80 daerah / kota yang memiliki peraturan lokal yang mengatur pendidikan inklusif. Rerie juga anggota Komite Kesepuluh Dewan Perwakilan AS. Dia mengutip data dari Biro Pusat Statistik pada 2017 dan menemukan bahwa 1,6 juta orang memiliki kebutuhan khusus. 70% anak-anak di Cina tidak menerima pendidikan yang layak. Hanya sekitar 480.000 anak-anak dengan kebutuhan khusus yang memiliki akses ke pendidikan, dan ternyata hanya 18% yang mendapat manfaat dari pendidikan inklusif.
Dia percaya bahwa secara keseluruhan Dengan kata lain, pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang menetapkan bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus dapat menerima layanan di kelas reguler dengan teman-teman seusia di sekolah terdekat. Mengenai pendidikan inklusif, Rerie juga menekankan bahwa setiap sekolah di negara ini Sebuah peta jalan bagi sekolah untuk mengalokasikan guru yang berkualitas.

Dia mengungkapkan bahwa pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada langkah-langkah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru dan distribusinya. Rerie percaya bahwa pekerjaan ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di negara tersebut.
Dengan cara ini Dalam keadaan tersebut, Rerie percaya bahwa dengan dukungan sekolah yang berkualitas, ada kesenjangan besar antara sekolah biasa dan sekolah biasa.
“Cara mencapai pendidikan peta jalan,” langkah-langkah harus diambil untuk menyelesaikan masalah ini secara konseptual. Misalnya, bertukar guru di sekolah umum atau sekolah di mana masih ada kebutuhan, “kata Rerie.