Jazilul Fawaid: Dukungan tinggi dari masyarakat, dana pemerintah dapat memulihkan ekonomi

TRIBUNNEWS.COM-Wakil Ketua Konferensi Konsultasi Rakyat Jazilul Fawaid mengatakan bahwa sejauh ini, tingkat positif infeksi Covid-19 di masyarakat adalah tinggi, yang merupakan tantangan yang dihadapi pemerintah dalam proses pembangunan ekonomi. Namun, Kabupaten Gresik, pria asal Pulau Bawean, Jawa Timur, mengimbau pemerintah tetap optimistis. Selama pandemi Covid-19, pemerintah akan memiliki dasar rencana pembangunan dengan mengacu pada Perpu Covid-19. ) .
Berdasarkan peraturan perundang-undangan saat ini, politisi PKB mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk memulihkan perekonomian nasional. Ia mengatakan: “Selain itu, pemerintah telah menganggarkan sekitar 492 triliun dolar AS untuk memulihkan kondisi ekonomi yang dilanda Covid-19.” Jazilul Fawaid mengingatkan pemerintah tidak perlu khawatir dengan kebijakan yang ada. Karena menurut keterangan Badan Koordinasi Nasional, ia menjelaskan bahwa pemerintah bermodal “tingkat optimisme masyarakat yang tinggi untuk menjadi ibu kota dimana pemerintah bekerja lebih keras, lebih cepat dan terencana dalam pemulihan ekonomi,” jelasnya. Jazilul Fawaid memanfaatkan temuan survei yang dilakukan Indonesia Development Monitoring (IDM) untuk mengungkap proses perkembangannya. Menurut survei yang dilakukan, masyarakat sangat optimistis dengan tindakan yang akan diambil pemerintah untuk mengatasi dampak wabah umum di 19 negara tersebut. Ia mengatakan: “Respon dari 94,9% responden masyarakat sangat optimis.” Ia menjelaskan: “Masyarakat percaya bahwa ekonomi akan pulih dalam enam bulan ke depan.”
Survei IDM dan kepercayaan publik Jazilul Fawaid Prediksi Bank Dunia, IMF dan lembaga ekonomi telah dikecualikan, yaitu ekonomi Indonesia akan tumbuh pada tingkat 0% atau kurang. — “Prediksi semacam ini tidak akan terjadi.” Dia menjelaskan.
– Untuk itu, dia meminta Presiden Joko Widodo untuk menghidupkan mesin ekonomi dengan membuka sektor kegiatan yang ditutup akibat kebijakan PSBB. Dia berkata: “Keberhasilannya tergantung pada ketepatan dan kecepatan tindakan pemerintah di lapangan.”