Jazilul Fawaid: Proses pendidikan berkelanjutan di bawah normal baru

Jazilul Fawaid, Wakil Presiden TRIBUNNEWS.COM-MPR, dalam pembahasan Covid-19, akan disiarkan langsung di salah satu stasiun radio di Jakarta pada pukul 15.00 pada 25 Juni 2020 dengan normal baru. WIB mengatakan eksplorasi ilmu adalah pedoman hidup, dari ayunan hingga liang kubur. Dengan pengetahuan ini, seseorang dapat menjalani hidup yang sukses.
“Ilmu dapat meningkatkan kehidupan seseorang,” katanya.
Selain itu, kata dia, apakah suatu negara maju bergantung pada sumber daya manusianya (SDM). Dari situ, politisi PKB menekankan pentingnya pendidikan dan kewajiban mewujudkan pendidikan.
Saat pandemi Covid-19, pria bernama Gus Jazil (Gus Jazil) ini mengakui bahwa dunia pendidikan Indonesia, banyak negara lain juga terkena pandemi Covid-19. Sekolah ditutup karena larangan yang terlalu padat. Sebaliknya, proses pendidikan dilakukan dari jarak jauh, misalnya secara online. Karenanya, Koordinator Nasional Nusantara Mengaji menegaskan, dalam masa normal baru ini, pemerintah harus merespon dan memberikan pelayanan publik. Ia mengatakan, di era normal baru, salah satu hal yang harus diperhatikan pemerintah di bidang pendidikan adalah menyediakan layanan internet. Dia berkata: “Kami membutuhkan jaringan komunikasi yang baik.” Dengan jaringan dan ketersediaan internet yang baik, proses pendidikan akan terus berlanjut. Ia merasa sedih saat proses pendidikan kerja di rumah terputus selama PSBB. Menurut Jazilul Fawaid, jika keadaan ini terus berlanjut akan mengakibatkan hilangnya satu generasi.
“Anak-anak selama pandemi Covid-19 putus sekolah.” Dia berharap pemerintah bisa mengambil tindakan. Tertarik dengan pendidikan dan pemerintahan. Perhatikan dunia bisnis. Tentunya permintaan akan internet kini menjadi permintaan utama. Ia mengatakan: “Dulu, kebutuhan utama sandang, pangan, dan papan kini meningkatkan permintaan akan internet.” Menurut Jazilul Fawaid, dampak wabah Covid -19 tidak hanya terkait dengan dunia pendidikan publik. Dunia pendidikan petani juga terpengaruh. Oleh karena itu, ia mengimbau pemerintah untuk memperhatikan pendidikan pesantren. 2020. Saat epidemi ini menyebar, manusia harus menjalani hidup bersih. Dia menjelaskan: “Bersihkan tubuh dan lingkungan.”