Jazilul Fawaid memperingati Hari Konstitusi: dorongan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia
TRIBUNNEWS.COM-Setiap tanggal 18 Agustus, masyarakat Indonesia memperingati Hari Konstitusi. Peringatan Hari Konstitusi didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 tentang Hari Konstitusi tahun 2008.

Maksud dari peringatan Hari Konstitusi adalah untuk mengingat bahwa Indonesia telah memberlakukan UUD 1945 pada tanggal 1 Januari 1945 setelah kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus, tepatnya 18 Agustus 1945. Dengan adanya konstitusi maka syarat menjadi bangsa menjadi efektif selain penguasaan wilayah dan penduduk.
Dari 2008 hingga 2020, MPR secara rutin menyelenggarakan kegiatan memperingati “Hari Konstitusi”. Tahun 2020 ini, Hari Konstitusi akan diperingati selama pandemi Covid-19. Tema Hari Konstitusi tahun ini adalah: “ Kita melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk mewujudkan Indonesia maju. (8/2020) mengatakan bahwa memperingati Hari Konstitusi sangat penting, tidak hanya untuk menyegarkan ingatan masyarakat Indonesia akan UUD NRI 1945, tetapi juga untuk mengefektifkan UUD 1945. Bekerja dalam masyarakat, negara dan kehidupan nasional.
Undang-Undang Dasar menyatakan bahwa keterbukaan harus mencakup keinginan rakyat Indonesia. Keinginan bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh keturunan Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bernegara dan berpartisipasi dalam pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Tatanan dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. — “Nah, inilah cita-cita kemerdekaan kita,” kata politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Masyarakat Kabupaten Graciek di Pulau Bawean, Jawa Timur, mengakui, sejak Indonesia mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka, perkembangan antar berbagai pemerintahan terus berlanjut. Ia berkata: “Ada kemajuan di sana-sini, tetapi masih ada ruang untuk perbaikan.” “Ia perlu terus berjuang dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia yang dibutuhkan oleh pembukaan konstitusi.” -Indonesia mengakui cita-cita kemerdekaan Indonesia. Orang yang biasa dipanggil Gus Jazil tidak selalu diingat oleh masyarakat. – “Sekarang, dengan datangnya Hari Konstitusi, kami ingatkan Anda,” katanya.